Seminar "Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan"
Talk Show Komunikasi "Peran Literasi dalam
Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan",
hari ini, Sabtu, 11 Mei
2019, pukul 15.00 WIB - selesai di Gramedia World, Jl. H. Burlian Km. 7
No. 48 Palembang berjalan lancar.
.
Pematerinya:
- Sumarni Bayu Anita, S.Sos, M.A @anitashiva88 (Ketua Umum GenPI Sumsel)
- Evan Ipunk Saputra @evanffun90 (Rumah Belajar Ceria, Penggiat Literasi)
- Karan Havinas @thiskarankhan (Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka)
MC: Andri Triyansyah @ojak_andrian
.
Para peserta yang hadir mendapatkan fasilitas: Buku Notes, Pena, Snack dan Sertifikat.
Juga Hiburan Spesial: Nobar Film Pemenang CAFIFEST 2019
- Enggak Ori by Tak Lakoni (Genre Comedy)
- Si Pahit Lidah by Holfaz Film (Genre Legenda).
Success today.
Thank you for myteam yang berkerja keras
serta dukungan dan partisipasinya - Peran Literasi dalam mengembangkan
Pariwisata di Sumatera Selatan -
Public Relation By Ervinna
Sabtu, 18 Mei 2019
Cafifest 2019
Cafifest 2019 X Candradimuka Palembang
Salam Komunikasi!!!
.
Gaes, jangan lupa, besok, Selasa 30 April 2019, ayo rame-rame ajak temen dan keluarganya ke Kampus STISIPOL Candradimuka, Jl. Swadaya Sekip Ujung Palembang.
.
Karena besok satu hari penuh akan ada event kece dan terbuka untuk umum, yakni CANDRADIMUKA FILM FESTIVAL 2019 (CAFIFEST 2019) yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) STISIPOL Candradimuka dan Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka.
.
Berikut rangkaian kegiatan CAFIFEST 2019:
1) Pameran Periklanan & Pemasaran Produk di Lapangan Kantin Depan STISIPOL Candradimuka yang diikuti oleh 20 stand, pukul 08.00-12.00 WIB.
2) Talk Show dengan tema "Peran Sineas Muda Terhadap Perkembangan Film Pendek di Sumatera Selatan" di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka, pukul 13.00-17.00 WIB.
3) Screening & Nobar Film para Nominasi Lomba Film Pendek CAFIFEST 2019 untuk seluruh genre: Action, Drama, Comedy, Horor dan Legenda. Sekaligus Pengumuman Pemenang di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka, pukul 19.00-22.00 WIB.
4) Pameran Foto dari Divisi FOTOGRAFI HIMAKOM STISIPOL Candradimuka di Gedung A STISIPOL Candradimuka, pukul 08.00-22.00 WIB.
5) Cek Kesehatan Gratis dari Divisi HUMAS HIMAKOM STISIPOL Candradimuka di Ruang Kelas B3 STISIPOL Candradimuka, pukul 08.00-12.00 WIB.
.
Seru kaaaan?!!! Makanya, jangan lupa segera daftarkan diri kamu untuk mengikuti seluruh kegiatan itu ke Sekretariat HIMAKOM STISIPOL Candradimuka.
.
HTM : Rp 50.000/org
*Include: Tiket Masuk 2 in 1 (Talk Show & Screening Film), Snack, Makan Malam, Sertifikat, Cek Kesehatan dan Pin Cantik
.
HTM : Rp 25.000/org
*Include: Tiket Masuk Screening Film & Sertifikat
.
Follow INSTAGRAM CAFIFEST 2019 @cafifest19 untuk mengetahui info-info terbaru mengenai kegiatan ini atau hubungi langsung Contact Person.
Okeee... Kita tunggu kehadiran kamu semua besok yaa...!!!
Contact Person:
Boya 0853-6876-9575
Sonia 0896-1685-274
@cafifest19
@himakomstc
@ilkom_stcandradimuka
@stisipolcandradimuka
@s2komunikasi.candradimuka
@palembangkulukilir
@momeafm
@genpisumsel
@layartaman
@palembang_movieclub
@imikisumsel
#candradimukafilmfestival2019
#cafifest2019
#himakomstc
#ilkomstcandradimuka
#stisipolcandradimuka
By SBA
Selesai Acara :
Thank you buat acaranya dari pagi hingga malam
Walaupun melelah kan kita menyempat kan waktu untuk hadir.
Best film *Enggak Ori* ini film petcha dan gokil.
.
Thank you juga buat panita serta dewan juri serta para koodinator
.
Rate untuk acara ini 4,5/5
Salam Komunikasi!!!
.
Gaes, jangan lupa, besok, Selasa 30 April 2019, ayo rame-rame ajak temen dan keluarganya ke Kampus STISIPOL Candradimuka, Jl. Swadaya Sekip Ujung Palembang.
.
Karena besok satu hari penuh akan ada event kece dan terbuka untuk umum, yakni CANDRADIMUKA FILM FESTIVAL 2019 (CAFIFEST 2019) yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) STISIPOL Candradimuka dan Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka.
.
Berikut rangkaian kegiatan CAFIFEST 2019:
1) Pameran Periklanan & Pemasaran Produk di Lapangan Kantin Depan STISIPOL Candradimuka yang diikuti oleh 20 stand, pukul 08.00-12.00 WIB.
2) Talk Show dengan tema "Peran Sineas Muda Terhadap Perkembangan Film Pendek di Sumatera Selatan" di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka, pukul 13.00-17.00 WIB.
3) Screening & Nobar Film para Nominasi Lomba Film Pendek CAFIFEST 2019 untuk seluruh genre: Action, Drama, Comedy, Horor dan Legenda. Sekaligus Pengumuman Pemenang di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka, pukul 19.00-22.00 WIB.
4) Pameran Foto dari Divisi FOTOGRAFI HIMAKOM STISIPOL Candradimuka di Gedung A STISIPOL Candradimuka, pukul 08.00-22.00 WIB.
5) Cek Kesehatan Gratis dari Divisi HUMAS HIMAKOM STISIPOL Candradimuka di Ruang Kelas B3 STISIPOL Candradimuka, pukul 08.00-12.00 WIB.
.
Seru kaaaan?!!! Makanya, jangan lupa segera daftarkan diri kamu untuk mengikuti seluruh kegiatan itu ke Sekretariat HIMAKOM STISIPOL Candradimuka.
.
HTM : Rp 50.000/org
*Include: Tiket Masuk 2 in 1 (Talk Show & Screening Film), Snack, Makan Malam, Sertifikat, Cek Kesehatan dan Pin Cantik
.
HTM : Rp 25.000/org
*Include: Tiket Masuk Screening Film & Sertifikat
.
Follow INSTAGRAM CAFIFEST 2019 @cafifest19 untuk mengetahui info-info terbaru mengenai kegiatan ini atau hubungi langsung Contact Person.
Okeee... Kita tunggu kehadiran kamu semua besok yaa...!!!
Contact Person:
Boya 0853-6876-9575
Sonia 0896-1685-274
@cafifest19
@himakomstc
@ilkom_stcandradimuka
@stisipolcandradimuka
@s2komunikasi.candradimuka
@palembangkulukilir
@momeafm
@genpisumsel
@layartaman
@palembang_movieclub
@imikisumsel
#candradimukafilmfestival2019
#cafifest2019
#himakomstc
#ilkomstcandradimuka
#stisipolcandradimuka
By SBA
Selesai Acara :
Thank you buat acaranya dari pagi hingga malam
Walaupun melelah kan kita menyempat kan waktu untuk hadir.
Best film *Enggak Ori* ini film petcha dan gokil.
.
Thank you juga buat panita serta dewan juri serta para koodinator
.
Rate untuk acara ini 4,5/5
Etika PR/Etika Perhumasan
Etika Kehumasan Sebagai Pencipta Hubungan Baik Dengan Klien
Etika Kehumasan Sebagai Pencipta Hubungan Baik Dengan Klien
A. Etika ProfesionalEtika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika adalah nilai-nilai, dan asas-asas moral yang di pakai sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku manusai atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia (Soleh Soemirat, 2005:169). Etika mengacu pada sistem nilai dengan apa orang menentukan apa yang benar dan apa yang tidak benar, yang adil dan tidak adil, yang jujur dan tidak jujur. Etika terungkap dari perilaku moral dalam situasi terterntu. Peran etika dalam kehidupan pribadi dan praktisi sendiri juga sama pentingnya.
Prinsip di balik etika profesional adalah tindakan seseorang dirancang untuk menciptakan kebaikan yang paling tinggi baik bagi klien maupun bagi komunitas secara keseluruhan, bukan untuk meningkatkan posisi dan kekuasaan praktisi. Perilaku profesional di dasarkan pada apa yang secara umum di anggap sebagai motif yang luhur, yang di pantau dan di ukur berdasarkan kode perilaku yang berlaku dan di laksanakan melalui interpretasi kongkrit bagi mereka yang menyimpang dari standar kinerja yang telah di terima. Kode perilaku profesional di tujukan untuk menentukan norma perilaku yang dapat di terima bagi para karyawan dan profesional dalam berkarya.
Hubungan klien dengan profesional merupakan sebuah hubungan kepercayaan, hubungan kepercayaan ini berbeda dengan hubungan dengan pelayan ketrampilan. Etika erat kaitannya dengan pelaksanaan kode etik perilaku. Fungsi dari keduanya adalah untuk melindungi mereka yang mempercayakan kesejahteraan di tangan profesional. Perlindungan terhadap profesi tersebut berupa hak istimewa, status, dan kolegitas profesional. Dalam profesi, penerapan nilai-nilai moral dlam prakteknya di sebut sebagai etika terapan.
Etika profesi merupakan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang diterima dan di taati oleh para pegawai atau karyawan, berupa peraturan-peraturan, tatanan yang di taati semua karyawan dari organisasi tertentu, yang telah di ketahuinya untuk di laksanakan, karena hal tersebut melekat pada status atau jabatannya. Dalam kata lain etika profesi adalah kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh para karyawan dan telah mengendap menjadi bersifat normatif.
Sebagian besar organisasi profesional dan banyak perusahaan bisnis lainnya mempunyai kode etik. Dalam setiap profesi tersebut pasti memiliki kode etik yang berbeda. Kode etik merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oleh seluruh anggota yang bergabung dalam suatu profesi. Kode etik meupakan persetujuan bersama yang timbul secara murni dari diri pribadi para anggota. Kode etik merupakan serangkaian peraturan yang di sepakati bersama guna menyatakan sikap atau perilaku anggota profesi. Kode etik lebih mengingatkan pembinaan para anggota sehingga mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat (Bambang Herimanto, 2007:253-254). Kode etik profesi dilaksanakan oleh pribadi-pribadi yang memiliki profesi terkait karena hal tersebut melekat pada jabatannya dan bersifat normatif.
Dalam usaha mencanangkan patokan dari perilaku bertanggung jawab, mereka harus menegakkan kede etik yang merupakan dasar bagi profesionalisme sesuai dengan pernyataan mereka dengan pertimbangannya adalah kredibilitas. Etika profesi sangat penting terutama dalam rangka untuk pembinaan karyawan, untuk meningkatkan mutu serta mewujudkan pribadi karyawan yang jujur, bersih, berwibawa, semakin mempunyai rasa memiliki organisasi, tanggung jawab, dalam keterlibatannya untuk mengembangkan organisasiny, rasa ikut memiliki besar. Etika profesi dapat membimbing karyawan dalam menjalankan tugasnya sehingga mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan seksama, etos kerja yang tinggi, dengan tanggung jawab, sehingga memperoleh hasil yang memuaskan. Selain itu etika profesi juga dapat memberi arah, petunjuk untuk membentuk kepribadian seseorang sesuai dengan profesinya kemudian hasil kerjanya dapat memuaskan publik yang dilayaninya.
B. Etika Kehumasan
Public Relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam Public Ralation kode etik disebut sebagai kode etik Publik Relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Dalam buku Etika Kehumasan karangan Rosady Ruslan disebutkan bahwa etika profesi humas merupakan bagian dari bidang etika khusus atau etika terapan yang menyangkut demensi sosial, khususnya bidang profesi. Kegiatan Humas atau profesi Humas (Public Relation Professional), baik secara kelembagaan atau dalam stuktur organisasi (Public Relation by Function) maupun individual sebagai penyandang professional Humas (Public relation Officer by Professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan, yaitu pergeseran sistem pemerintahan otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globaluisasi yang ditandai dengan unculnya kebebasan pers, mengeluarkan pendapat, opini dan berekspresi yang terbuk, serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas, khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas- batas wilayah suatu negara, sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya.
Perlunya penyesuan, perubahan (revisi) dan modifikasi mengenai seperangkat pengaturan dan peundang-undangan yang ada, baik di idang hukum komunikasi, etika, maupun kode etik profesi (code of proffesion) khususnya profesi kehumasan (public relation ethics, jurnalistik / pers media cetak dan elektronik, periklanan, promosi pemasaran, dan bidang profesi komunikasi lainnya.
Pada akhirnya munculah titik tolak dari kode etik tersebut adalah untuk menciptakan rasa tanggung jawab (sense of responsibility) yang hendak dicapai atau dikembangkan oleh pihak profesi bidang komuniksi pada umumnya, dan pada profesi kehumasan khususnya, melalui kode etik dan etika profesi sebagai refleksi bentuk tanggung jawab, perilaku, dan moral yang baik. Dalam buku Etika
Kehumasan, Roslan Rosady mengungkapkan aspek aspek yang kode perilaku seorang praktisi humas, antara lain:
a. code of conduct, merupakan kode perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan majkan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesinya.
b. code of profession, merupakan standar moral, bertindak etis dan memiliki kualifikasi serta kemampuan tertentu secara profesional.
c. code of publication, merupakan standar moral dan yuridis etis melakukan kegiatna komunikasi, proses dan teknis publikasi untuk menciptakan publisitas yang positif demi kepentingan publik.
d. code of enterprise, menyangkut aspek hukum perizinan dan usaha, UU PT, UU Hak Cipta, Merek dan Paten, serta peraturan lainnya.
Di antara praktisi public relation terdapat perbedaan pendapat yang besar mengenai apakah public relations adalah suatu karya seni, ketrampilan, atau sebuah profesi dalam pengertian yang sama denagn kedokteran dan hukum. Ada juga gagasan, yang dikembangkan oleh banyak profesional dan PRSA bahwa yang palig penting adalah bagi individu bersangkutan untuk nertindak sebagai seorang profesional dalam bidang ini. Kemudaian seorang praktisi humas harus memiliki: rasa kemandirian; rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan kepentingan umum; kepedulian nyata terhadap kompentensi dan kehormatan profesi ini secara menyeluruh; kesetiaan yang lebih tinggi terhadap standar profesi dan sesama profesional daripada kepada pihak yang memberi pekerjaan kepadanya pada saat itu. Hambatan besar bagi profesionalisme adalah sikap banyak praktisi itu sendiri terhadap pekerjaan mereka, mereka memandang lebih tinggi arti keamanan kerja prestise dalam organisasi, jumlah gaji, dan pengakuan dari atasan bibandingkan nilai-nilai tersebut.
International Public Relation Association (IPRA) menyatakan kode etik humas yang kemudian diterima dalam konvensi-nya di Venice pada Mei 1961, isinya adalah:
1. integritas pribadi dan profesional, reputasi yang sehat, ketaatan pada konstitusi dan kode IPRA
2. perilaku kepada klien dan karyawan: (1) perlakuan yang adil terhadap klien dan karyawan; (2) tidak mewakili kepentingan yang berselisih bersaing tanpa persetujuan; (3) menjaga kepercayaan klien dan karyawan; (4) tidak menerima upah, kecuali dari klien lain atau majikan lain; (5) tidak menggunakan metode yang menghina klien atau majikan lain; (6) menjaga kompensasi yang bergantung pada pencapaian suatu hasil tertentu.
3. perilaku terhadap publik dan media: (1) memperhatikan kepentingan umum dan harga diri seseorang; (2) tidak merusak integritas media komunikasi; (3) tidak menyebarkan secara sengaja informasi yang palsu atau menyesatkan; memberikan gambarabyang dapat dipercaya mengenai organisasi yang dilayani; (5) tidak menciptakan atau menggunakan pengorganisasian palsu untuk melayani kepentingan pribadi yang terbuaka
4. perilaku terhadap teman sejawat: (1) tidak melukai secara senaga reputasi profesional atau praktek anggota lain; (2) tidak berupaya mengganti anggota lain dengan kliennya; (3) bekerja sama dengan anggota lain dalam menunjunjung tinggi danmelaksanakan kode etik ini.
Dalam hubungannya denagn kegiatan menejemen perusahaan sikap etislah yang harus ditunjukkan seorang humas dalam profesinya sehari-hari. Seorang humas juga harus menguasai etika-etika umum keprofesionalitasan dan etika-etika khusus seorang humas pada khususnya. Kemampuan tertentu tersebuat antara lain: kemampuan untuk kesadaran etis; b\kemampuan untuk berpikir secara etis; kemampuan untuk berperilaku secara etis; kemampuan untuk kepemimpinan yang etis (Soleh Soemirat, 2005:177). Kemudian Soleh Soemirat juga menanbahkan bahwa sebagai seorang profesional humas harus mampu bekerja atau bertindak melalui pertimbangan yang matang dan benar, yaitudapat membedakan secara etis mana yang dapat dilakukan dan mana yang tidak, sesuai dengan pedoman kode etik profesi yang disandang.
C. Etika Sebagai Pencipta Hubungan baik dengan Klien
Sesuai yang telah dipaparkan oleh IPRA terdapat fungsi Public Relation terhadap kliennya. Etika profesi kehumasan dapat menciptakan hubungan sinergis antara organisasi dengan kliennya. Pelayanan terhadap klien seharusnya dapat menjadi perhatian khusus oleh Public Relation karena sebagai fungsi menejemen yang berada di organisasi atau perusahaan peran humas dan hubungannya sangat dekat dengan klien dan bahkan menjadi pihak penengah antara organisasi dengan kliennya.
D. Referensi
Cutlip, Scott M.dkk. 2005. Effectives Public Relation ed. 8. Jakarta: Indeks.
Herimanto, Bambang. dkk. 2007. Public Relation dalam Organisasi. Jogja: Santusta.
Soemirat, Soleh. Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar – Dasar Public Relation. Bandung: Rosda.
Willcox, Dennis L. dkk. 2006. Public Relation Strategy & Taktik. Batam: Inter Aksara.
Ruslan, Rosady. 2001. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jeffkins, Frank. 1995. Public Relation edisi keempat (terjemahan oleh Drs. Haris Munandar). Jakarta: Erlangga.
Cutlip, Scott M.dkk. 2000. Effectives Public : Merancang & Melaksanakan Kegiatan Kehumasan. Jakarta: Indeks.
Community Relation
Community Relations
Pengertian Community Relation
Community relations adalah upaya membina hubungan harmonis antara perusahaan/organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling pengertian. Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka langkah-langkah dalam proses public relations pun mewarnai langkah-langkah dalam community relations. Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan – persoalan sosial yang nyata dihadapi komunitas sekitar organisasi melalui pendekatan community relations, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi. Namun dampak dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan dirasakan juga oleh organisasi, mengingat program-program community relations pada dasaranya dikembangkan untuk kepentingan bersama organisasi dan komunitas.Unsur - unsur Community Relation :
- Kesejahteraan komersial
- Dukungan agama
- Lapangan kerja
- Fasilitas pendidikan yang memadai
- Hukum, ketertiban dan keamanan
- Pertumbuhan penduduk
- Perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai
- Perhatian terhadap keselamatan umum dan penanganan kesehatan yang progresif
- Kesempatan bereaksi dan berkebudayaan yang bervariasi
- Komunitas pada organisasi
– Memanfaatkan pengetahuan dan tenaga kerja lokal
– Menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bermutu.
- Organisasi pada Komunitas
– Pendanaan investasi komunitas dan pengembangan infrastuktur
Untuk meningkatkan performa kontribusi di bidang komunitas, Toyota Indonesia mendirikan departemen Community Relations dan Community Development dalam struktur organisasi. Kegiatan-kegiatan dalam bidang ini umumnya terbagi dalam empat kelompok besar, yaitu infrastruktur, kesehatan dan kebersihan, kegiatan keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat. Seluruh kegiatan kami didesain untuk meningkatkan taraf hidup komunitas sekitar Toyota.
Report this ad
Contoh Kegiatan Community Relation ;
Kegiatan-kegiatan Community Relations dan Community Development Toyota Indonesia di antaranya adalah:
1. Infrastruktur
a. Renovasi gedung sekolah
b. Renovasi jalan
c. Pembangunan penerangan jalan
d. Renovasi rumah tinggal
e. Lain-lain
2. Kesehatan dan Kebersihan
a. Pembangunan MCK
b. Pembangunan sarana air bersih
c. Penanganan hama
d. Program peningkatan gizi
e. Bantuan ambulans
f. Lain-lain
3. Kegiatan Keagamaan
a. Sumbangan Hari Raya
b. Renovasi tempat ibadah
c. Lain-lain
4. Pemberdayaan Masyarakat
a. Budidaya ikan air tawar
b. Budidaya jamur merang
c. Budidaya tanaman buah-buahan
d. Pelatihan ketrampilan komputer, menjahit & otomotif
e. Industri rumah tangga
f. Lain-lain
5. Lain-lain
a. Bantuan pada Karang Taruna dan kegiatan kepemudaan lain
b. Bantuan pada keamanan swadaya (hansip)
c. Bantuan peringatan Hari Besar Nasional
d. Lain-lain
Media Relation
Hubungan media
Hubungan media adalah aktivitas yang dilakukan oleh individu ataupun profesi humas suatu organisasi untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance).
Hubungan media banyak dikaitkan dengan konteks pemberitaan yang tidak berbayar atau publisitas positif.
Dalam profesihumas hubungan media juga sering kali dipahami sebagai penanganan krisis dengan memberitakan tentang hal-hal positif tentang perusahaan saat perusahaan sedang dilanda berita negatif. Pada saat krisis cara terbaik penanganan hubungan media oleh humas adalah dengan mengakui dan memperbaiki kesalahan dengan menginformasikan usaha-usaha ke depan. Dalam hal ini baik media massa maupun humas dalam posisi saling memanfaatkan dan saling diuntungkan (simbiosi mutualisme).
Contoh pemanfaatan media massa untuk kepentingan organisasi dan publisitas positif adalah liputan berita saat Fraksi PDIP DPR mengembalikan total uang insentif legislasi sebesar Rp 3,4 miliar. Perhatikan bahwa hal ini bisa dilakukan tanpa liputan berita, namun dengan diliput berita maka kejadian ini menimbulkan citra positif untuk organisasi dan di saat yang sama media massa mendapatkan berita.
Dalam profesihumas hubungan media juga sering kali dipahami sebagai penanganan krisis dengan memberitakan tentang hal-hal positif tentang perusahaan saat perusahaan sedang dilanda berita negatif. Pada saat krisis cara terbaik penanganan hubungan media oleh humas adalah dengan mengakui dan memperbaiki kesalahan dengan menginformasikan usaha-usaha ke depan. Dalam hal ini baik media massa maupun humas dalam posisi saling memanfaatkan dan saling diuntungkan (simbiosi mutualisme).
Contoh pemanfaatan media massa untuk kepentingan organisasi dan publisitas positif adalah liputan berita saat Fraksi PDIP DPR mengembalikan total uang insentif legislasi sebesar Rp 3,4 miliar. Perhatikan bahwa hal ini bisa dilakukan tanpa liputan berita, namun dengan diliput berita maka kejadian ini menimbulkan citra positif untuk organisasi dan di saat yang sama media massa mendapatkan berita.
Tujuan
- Untuk memperoleh pengetahuan kebudayaan di Indonesia sebanyak mungkin.
- Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan budaya di Indonesia dan berimbang mengenai ha-hal yang menguntungkan kebudayaan di Indonesia.
- Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai kebudayaan di Indonesia.
- Untuk melengkapi data/ informasi yang berkaitan dengan budaya di Indonesia serta cara kita melestarikan budaya Indonesia.
- Untuk mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghormati sesama budaya di Indonesia.
Manfaat
- Membagun pemahaan mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa.
- Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai kejujuran serta kepercayaan.
- Penyampaian/perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu memberikan pecerahan bagi publik.
Aktivitas hubungan media
Untuk menjalankan hubungan dengan media, kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :- Press Conference. Pertemuan yang dibuat untuk wartawan, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai suatu isu tertentu.
- Press Visit. Aktivitas kunjungan media yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengunjungi kantor media.
- Press Briefing. Aktivitas untuk memberikan instruksi kepada media yang akan meliput acara secara khusus.
- Press Workshop. Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan kepada media menggenai topik-topik yang baru.
- Media Monitoring. Aktivitas yang dilakukan perusahaan/organisasi untuk memantau berita/isu yang terdapat di dalam media.
- Media Clipping. Aktivitas mengumpulkan berita-berita penting dari media massa yang diarsipkan sebagai bahan informasi oleh perusahaan.
- Press Gathering. Acara pertemuan antara pers dengan organisasi dengan suasana santai dan menghibur. untuk mempererat hubungan organisasi dengan media.
Government Relation
Government Relations
Government Relations (GR) adalah suatu hubungan perusahaan dengan
pemerintah pemerintah, yang erat hubungannya dengan lembaga legislatif,
peraturan pemerintah dimana dalam hal ini, PR memerlukan keahliah khusus
untuk mencapai hasil positif yang dapat di terima oleh publik melalui
perencanaan pemerintahan. GR dapat bergerak dalam bidang-bidang seperti
alokasi, kesehatan, pertahanan, energi, lingkungan, jasa keuangan,
keamanan dalam negeri, kebijakan pajak, telekomunikasi dan transportasi.
Praktisi PR dalam hal ini bertugas untuk menjadi konsultan/memecahkan/menasihati pemerintahan dalam masalah-masalah tertentu :
GR, mendukung klien sebelum mengambil keputusan utama dalam pemerintahan
sehari-hari. Advokasi yang efektif sering kali memerlukan kerja yang
simultan yang menyangkut 2 strategi utama :
Offense – dalam hal ini, PR bertugas untuk ”move the desimal point” dimana PR harus membagi bagian fraksional dari suatu kegiatan pemerintah. Ini mungkin melibatkan penyusutan jadwal yang lebih pendek dalam kode pajak atau memperluas definisi untuk menyertakan teknologi baru yang akan memenuhi syarat untuk dana pemerintah.
Deffense – Bekerja dengan koalisi di sektor swasta dan pejabat pemerintah untuk memblokir peraturan pemerintah dari yang berdampak negatif neraca korporasi. Hal ini mungkin termasuk ketentuan-ketentuan dalam kesehatan, reformasi peraturan atau undang-undang iklim yang mempunyai efek negatif atau yang tidak seimbang pada korporasi.
Offense – dalam hal ini, PR bertugas untuk ”move the desimal point” dimana PR harus membagi bagian fraksional dari suatu kegiatan pemerintah. Ini mungkin melibatkan penyusutan jadwal yang lebih pendek dalam kode pajak atau memperluas definisi untuk menyertakan teknologi baru yang akan memenuhi syarat untuk dana pemerintah.
Deffense – Bekerja dengan koalisi di sektor swasta dan pejabat pemerintah untuk memblokir peraturan pemerintah dari yang berdampak negatif neraca korporasi. Hal ini mungkin termasuk ketentuan-ketentuan dalam kesehatan, reformasi peraturan atau undang-undang iklim yang mempunyai efek negatif atau yang tidak seimbang pada korporasi.
Government relations memiliki tugas:
a. Menggali data dari pemerintah
b. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah
c. Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah
d. Membangun posisi
e. Mendukung pemasaran
a. Menggali data dari pemerintah
b. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah
c. Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah
d. Membangun posisi
e. Mendukung pemasaran
Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan, arti
penting government relation adalah menciptakan keselarasan antara
berbagai kebijakan pemerintah dengan perusahaan (investasi, kerja sama
dagang, pajak dll, memberikan jaminan perlindungan disaat krisis dan
mempercepat proses birokrasi atas berbagai kepentingan perusahaan
Hubungan dengan pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan lobbi
dan negoisasi dengan pemerintah. Lobby merupakan kegiatan yang dilakukan
secara informal untuk mendekati pemerintah sedangkan negoisasi
merupakan kegiatan perundingan. Dalam berhubungan dengan pemerintah
perlu mengadakan dua pendekatan yaitu secara resmi maupun tidak
resmi.Lobby-lobby dalam government relation dalam dilakukan dalam
bentuk:
a. Lobby langsung (konvensional)
Contoh : Mengadakan Pertemuan Langsung dengan pemerintah
b. Grass Roots Lobbying
Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk melakukan proses lobbying
Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepadapemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan public/masyarakat
c. Political Action Committees (PACs)
Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik.
a. Lobby langsung (konvensional)
Contoh : Mengadakan Pertemuan Langsung dengan pemerintah
b. Grass Roots Lobbying
Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk melakukan proses lobbying
Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepadapemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan public/masyarakat
c. Political Action Committees (PACs)
Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik.
Internal Relation
Definisi Internal Public Relations
Kegiatan internal Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk internal publik organisasi / perusahaan. Publik internal adalah semua elemen yang mempengaruhi secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya.
Melalui kegiatan
Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal
dan kepentingan umum dari organisasi / perusahaan. Dengan hubungan yang
harmonis antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan itu akan
menciptakan iklim kerja yang baik. Dengan demikian operasi perusahaan
akan berjalan dengan lancar.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh Petugas Hubungan Masyarakat, yaitu :
Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Sebuah
PR harus dapat berkomunikasi dengan semua tingkatan karyawan baik
secara formal maupun informal untuk menentukan kritik dan saran yang
dapat dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan dalam organisasi /
perusahaan mereka.
Sebuah PR harus
mampu menjembatani komunikasi antara manajemen dan karyawan. Karena
program memegang hubungan karyawan diharapkan akan mengarah pada hasil
positif yang karyawan merasa dihargai dan dirawat oleh perusahaan.
Sehingga tercipta rasa memiliki (sense of belonging), motivasi,
kreativitas dan ingin mencapai performa maksimal.
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Sebuah
PR juga harus mampu membangun hubungan yang baik dengan pemegang saham,
dan mampu berkomunikasi apa yang terjadi dalam organisasi / perusahaan.
Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan
perusahaan secara transparan dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri
mereka dalam perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan
kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)
"Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan"
Seminar "Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan" Talk Show Komunikasi "Peran Literasi dalam M...
-
P PENELITIAN PR A. DEFINISI RISET (Penelitian PR) (Fraser P. Seitel) Riset merupakan pengumpulan dat...
-
Penulisan Naskah Public Relation Teknik Penulisan Humas ( Public Relations Writing ) adalah keterampilan menulis ( writing ski...
-
Tokoh Public Relation Versi Ervinna P rita Kemal Gani adalah seorang wanita, yang impian masa kecilnya untuk menjadi seorang guru...