Sabtu, 23 Maret 2019

Lobi, Negoisasi dan Presentasi


Lobi, Negoisasi & Presentasi

Pengertian Lobi
Pada awalnya lobi hanya dikatakan sebagai sebuah serambi sebelum masuk ke ruang utama. Lobi adalah sebuah tempat yang nyaman dan tenang terletak di hotel-hotel dan tempat-tempat pertemuan. Tempat tersebut sesuai sebagai tempat untuk mengadakan pembicaraan dan pendekatan antara pihak-pihak yang melakukan pertemuan.
Dalam perkembangannya lobi dimaknai sebagai pendekatan (approach). Lobi adalah pendekatan awal yang menjurus ke suatu tujuan yang menguntungkan, baik satu ataupun kedua belah pihak. Kegiatan lobi tidak hanya diperlukan oleh individu untuk memperoleh apa yang menguntungkan dari pihak lain, tetapi juga diperlukan bagi kepentingan suatu organisasi. Bagi suatu organisasi kegiatan melobi diperlukan demi suksesnya pelaksanaan rencana-rencana. Disini fungsi agensi-agensi pemerintah sangat diperlukan dalam memberikan izin usaha, hak paten yang sifatnya memudahkan dan menguntungkan organisasi.
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan memengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.
Lobi dalam konteks bisnis adalah upaya melakukan pemasaran atau penjualan dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi. Dalam lobi bisnis ini biasanya dikemukakan, maksud, tujuan, dan penjelasan produk.

Fungsi Lobi
Fungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan, diantaranya: membangun koalisi dengan organisasi-organisasi lain, mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci.
Ada tiga jenis lobi, yakni:
1.   Lobi tradisional, pelobi mendekati pengambil keputusan.
2.   Lobi akar rumput, menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil   keputusan.
3.   Lobi political action committee, komite-komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen/pemerintah.

Manfaat Lobi
1.      Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para pelobi dari    organisasi atau lembaga bisnis.
2.      Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahaan.
3.      Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan memberirekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dan memanfaatkan ketentuan baru tersebut
4.      Menyampaikan informasi tentang bagaimana sesuatu kesatuan dirasakan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu.
5.      Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan membutuhkan waktu untuk perizinan.

Pengertian Negoisasi
Istilah negosiasi  yang terdapat pada  kamus besar bahasa Indonesia  adalah : proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara satu pihak dan pihak yang lain dapat berupa  kelompok atau organisasi
Negosiasi juga diartikan sebagai suatu bentuk penyelesaiaan sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak pihak yang bersengketa. Istilah ini berkembang dari dunia para diplomat baik yang menjabat sebagai  duta besar, kuasa usaha atau konsul yang bergerak dalam kegiatan  diplomasi. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan negara yang diwakilinya saat dinegara manapun para diplomat itu ditempatkan.
Pengertian diplomasi secara sederhana yang dikemukan oleh Anwar. DF adalah sebagai praktek prakatek atau kegiatan dari lembaga lembaga yang berlaku diantara negara-negara dalam hal ini pemerintah dalam berhubungan antara satu dan yang lain. Salah satu bentuk kegiatan yang digunakan  adalah “negosiasi”. Jadi Negosiasi merupakan salah satu fungsi vital dari para diplomat. Diplomasi bertujuan untuk memajukan kepentingan kepentingan nasional dalam bidang politik maupun ekonomi, sebagai contoh adalah kepentingan kemerdekaan suatu negara , keamanan dan integritas teritorial.
Dalam permasalahan kenegaraan, negosiasi  merupakan proses yang komplek untuk mengatasi isu-isu atupun perbedaan pendapat  dari negara negara yang bersengketa atau bermasalah, dengan demikian diharapkan  dapat  menghasilkan   suatu kesepakatan  diantara negara  yang bersangkutan.

Tahapan dalam Negosiasi
1. Tahap Awal
Tahapan awal yang perlu dipahami adalah :
Tahap sebelum negosiasi  pelaku atau organisasi  perlu mengetahui kejadian kejadian yang melatar belakangi suatu permasalahan.
Untuk memudahkan identifikasi permasalahan dapat dibuat urutan daftar pertanyaan yang jawabannya akan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan strategi pada tahapan selanjutnya, Contoh pertanyaan yang dapat disusun pada tahap ini diantaranya adalah :
a.            Apakah pokok permasalahannya ?
b.          Apakah Negosiasi memang perlu dilakukan ataukah dapat diupayakan dengan   kemungkinan lain
c.         Bagimana kondisi hubungan kedua belah pihak apakah dimungkinkan untuk diadakan suatu kesepakatan atau tidak
Apabila daftar pertanyaan tersebut ditemukan bahwa kedua pihak memang membutuhkan kesepakatan maka tahap negosiasi selanjutnya dapat direncanakan berikut strateginya. Namun apabila salah satu pihak tidak berkeinginan untuk membuat kesepakatan maka negosiasi menjadi sulit untuk dilakukan. Dalam kondisi seperti ini diperlukan upaya pendekatan dalam bentuk lain misalkan lobby atau memanfaatkan pihak lain untuk membicarakannya.

2. Tahap selama berlangsungnya negosiasi
Pada tahap ini beberapa hal yang harus disiapkan oleh para pihak yang akan melakukan perundingan adalah:
·  Menetapkan permasalahan pokok dengan menyatukan perbedaan dan pembuat pengertian yang sama terhadap permasalahan
·  Menetapkan posisi awal
·  Menyiapkan argumentasi
·  Mengembangkan kemungkinan dari permasalahan
·  Menetapkan proposal yang merupakan gagasan baru yang menjurus kearah kesepakatan, sifat fleksibel dan dapat dimodifikasi.
·  Menetapkan dan menandatangani proposal akhir yakni jalan keluar yang dipilih guna mengatasi perbedaan pendapat dari pihak yang berunding

3.   Tahap sesudah negosiasi.
Kegiatan pada tahap ini adalah pelaksanaan program persetujuan, masing-masing perlu mengetahui apa yang dilakukan, siapa yang melakukan dan waktu pelaksanaannya. Tim kedua pihak dapat melakukan peninjauan pelaksanaannya untuk menjamin pelaksanaan komitmen bersama.
Dalam hubungan ini meskipun  skala dan pokok bahasan berbeda dan berada pada suasan formal maupun informal. namun masing-masing pihak yang terlibat tahu bahwa mereka sedang bernegosiasi. 

Pengertian Presentasi
Presentasi secara harfiyah artinya penyajian, perkenalan, pertunjukan dan pemberian. Kata dasarnya present yang artinya pemberian, hadiah, hadir, sekarang dan menghadirkan
KBBI mengertikan presentasi sebagai berikut:
pre·sen·ta·si /préséntasi/ n 1 pemberian (tt hadiah); 2 pengucapan pidato (pd penerimaan suatu jabatan); 3 perkenalan (tt seseorang kpd seseorang, biasanya kedudukannya lebih tinggi); 4 penyajian atau pertunjukan (tt sandiwara, film, dsb) kpd orang-orang yg diundang; mem·pre·sen·ta·si·kan v menyajikan; mengemukakan (dl diskusi dsb).
Menurut istilah, presentasi adalah aktivitas menunjukkan, menggambarkan, atau menjelaskan sesuatu kepada sekelompok orang.
Dengan demikian, presentasi merupakan suatu kegiatan berbicara di hadapan audiens pada sebuah kegiatan pengajuan topik, pendapat atau informasi kepada orang lain.
 Tujuan presentasi
      Adapun tujuan dari dilakukannya presentasi menurut jalaluddin Rakhmat terdiri dari tiga hal, yakni :
1.    Memberitahukan (informatif) ditunjukkan untuk menambah pengetahuan pendegar. Komunikasi di harapkan akan memperoleh penjelasan, menaruh minat dan memiliki pengertian tentang persoalan yang dibicarakan, missal, memberitahu beberapa ketentuan penggunaan “Bendera kebangasan Indonesia”
2.    Memengaruhi (persuasive), ditunjukan kepada orang mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar semangatnya. Keyakina, tindakan dan semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan.
3.    Menghibur (reaktif). Perhatian, kesenangan, dan humor adalah reaksi pendengar yang diharapkan. Bahasanya enteng, segar dan mudah dicerna.

D.   Teknik presentasi
Berikut ini teknik presentasi yang perlu di perhatikan pada saat akan berpresentasi dan saat berpersentasi.
1.    Menentukan topik
Merumuskan judul erat kaitannya dengan pemilahan topik. Kriteria topik menurut Jalaluddin Rakhmat sebagai berikut: topik sesuai dengan latar pengetahuan, menarik minat pendengan sesuai dengan pengetahuan pendengar, topic harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya, sesuai dengan waktu dan situasi, dapat ditunjang dengan bahan yang lain.
Judul yang baik memenuhi tiga syarat:
a.    Relevan, artinya ada hubungan dengan pokok bahasannya
b.    Provoaktif, ialah menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme pendengar
c.    Singkat, berarti mudah ditangkap maksudnya, dan mudah dingat.
2.    Menentukan tujuan
Hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi adalah tujuan dilakukannya presentasi ini untuk apa. Apakah untuk memberikan informasi ? untuk mempengaruhi orang lain ? ataukah hanya untuk memberikan kesan yang baik kepada orang lain ?
Menurut G.Sukadi (1995) tujuan menyapaikan topik dapat dibedakan dalam 5 tujuan sebagai berikut:
a.    Tujuan memberitahu. Public mengetahui sesuatu yang akan disampaikan. Penjelasan dari badan meteorology dan Geofisika-BMG, mengharapkan masyarakat tetap waspada akan bahaya alam yang mengancam.
b.    Tujuan mendorong. Kita member semangat, inspirasi dan kegairahan kepada public, agar semangat public bangkit dan mempunyai keinginan menyelesaikan pokok pembicaraan yang disampaikan. Bagaimana mengatasi lumpur di daerah sidoarjo yang tak henti-hentinya, para tokoh masyarakat mendoronh masyarakat sekitar untuk membuat tanggul secara gotong royong.
c.    Tujuan meyakinkan. Public yakin tentang kebenaran sesuatu. Misal coba-cobaan yang menimpa Negara kita adalah suatu hikmah, bahwa ada petunjuk yang perlu dipelajari dari malapetaka itu.
d.    Tujuan bertindak. Publik diharapkan berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan.
e.    Tujuan menghibur. Pubik diharapkan terhibur, bergembira, dan senang. Pesan-pesan agar hidup rukun dan damai, disajikan secara humor, dengan menyajikan beberapa adegan yang menimbulkan tawa dari penonton.
Jadi, Pastikan setiap orang mengetahui tujuan dilakukannya presentasi ini. Dan seorang publik speaking haruslah memasukkan segala hal, baik itu materi, gestuk, dan lainnya yang pantas dan berhubungan dengan tujuan dilakukannya presentasi ini.
3.    Kenali audiensi
Seorang komunikator harus tau betul audiensnya siapa. Dari kalangan mana, pejabat, pegawai negeri, petani, guru, mahasiswa, anak sekolah dasar dsb. Agar proses penyampaian pesan dalam sebuah presentasi dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4.    Persiapkan materi dan bahan
Tentukan point-point apa yang ingin disampaikan, informasi seperti apa,dan kuasai materi dan kalau perlu sisipkan beberapa contoh pendukung yang berkaitan dengan topic presentasi anda.
5.    Menimbulkan rasa ingin tau
Buat audiens penasaran dengan apa yang anda presentasikan. Tunjukkan hal-hal yang nampak dalam visualisasi suara agar tercipta theatre of mind di benak audiens.
6.    Penyampain dan pemilahan kata
Cara penyampain harus berwibawa, sopan dan tidak terburu-buru. Penggunaan kata kerja aktif, bukan yang pasif dalam presentasi juga menunjang efektivitas presentasi itu sendiri, misalnya “ kami membutuhkan bantuan anda” dari pada “bantuan anda kami perlukan”. Hal tersebut menjelaskan secara tegas bahwa anda membutuhkan bantuan mereka segara tanpa.
7.    Jangan membacakan materi
Kuasai materi sepaham mungkin, penyampai materi dengan gaya mebacakan materi terkadang membuat audiens kurang percaya terhadap kredibilitas anda sebagai komunikator
8.    Sering melakukan kontak mata
Menurut Eguene Ehrilch & Gene R.Hawes, ada tiga praktik dalam menggunakan kontak mata sebagai berikut:
a.    Pandanglah tepat pada matanya. Ini berarti pembicara secara terus menerus memandang pendengar. Pandangan bukan pada dahinya, mulutnya, tapi matanya. Ini dinamakan kontak mata sungguhan. Kontak mata sesungguhkan memudahkan pembicara untuk menyampaikan maksudnya secara tepat dan mudah mengetahui apakah pendengar mengerti yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Dengan demikian, pembicara dapat mengubah pola bicaranya.
b.   Kontak mata dengan sekelompok orang, membuat mereka merasa sungguh-sungguh diperhatikan oleh pembicara. Untuk satu pendegar, adakan kontak khusus dengan satu kalimat utuh, jangan sampai terbagi. Begitu selesai kalimat, berilah kepada pendengar lain dengan kontak mata khusus. Bagaimana jika pendengarnya ribuan, pembicara akan berpaling ke kanan dan ke kiri. Gerekan kepala dan mata si pembicara inilah yang menyebabkan hadirin merasa pembicara memandang tepat pada mata mereka.
c.    Berbicara lewat mata. Bila ingin menyampaikan sesuatu yang hangat, biarlah mata kita yang menunjukkan kehangatan itu. Perasaan atau emosi apa pun yang akan disampaikan, dukunglah penyampaian itu dengan bantuan mata, sehingga pendengar lebih percaya.
Jangan alihkan pandangan anda sesering mungkin. Lihatlah audiens dengan cara yang tidak agresif. Pandanglah mereka seperti anda memandang mereka ketika melakukan percakapan biasa.
9.    Alat peraga dan penggunaan gambar
Penggunaan alat peraga sebagai sarana penunjang efektivitas presentasi juga berperan dalam mencapai tujuan seperti power point, rekaman audio, video, dan lainnya.
10. Penampilan
Perhatikan penampilan anda, usahakan berpakaian yang sesuai, hindari berpakaian ketat yang menghalangi gerakan anda.
E.   Model komunikasi
Ada tiga model presentasi yang kita kenal yakin; model presentasi
1.    Model persuasive
Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Model presentasi ini, presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau tidak.
2.    Model informative
Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada audience-nya.
3.    Model presentasi pelatihan
Model Presentasi Pelatihan/Training Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan"

Seminar "Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan" Talk Show Komunikasi "Peran Literasi dalam M...