Sabtu, 16 Maret 2019

Etiket dan Kepribadian


Etiket dan Kepribadian

Etika dan Etiket Dalam Pergaulan - Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita. 

"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time. It makes no difference how wealthy or how poor a person is, as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect". (Lady Troubridge, "The Book of Etiquette") 

Perbedaan Etiket dan Etika : 
Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette. 
Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica. 

Dasar-dasar Etiket : 
-          Sopan dan ramah kepada siapa saja 
-          Memberi perhatian kepada orang lain
-          Ingin membantu 
-          Memiliki rasa toleransi 
-          Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi 

Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain". 

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia : 
  1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain 
  2. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation) 
  3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi 
  4. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman 
Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki : 
1.      Self Confidence 
  1. Self Control 
  2. Body Language 
  3. First Impression 
Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri : 
1.      Banyak membaca pengetahuan umum 
  1. Mengikuti berita-berita yang aktual 
  2. Memperdalam pengetahuan dibidang kita 
  3. Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti 
  4. Terbuka untuk menerima kritik membangun 
  5. Memperhatikan saran-saran penampilan 
  6. Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak 
  7. Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat 
  8. Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan 
  9. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan 
Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik : 
-          Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun 
-          Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain 
-          Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja 
-          Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain
-          Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh 
Perbedaan etiket timur dan barat
Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya : 
-          Cara bersalaman 
-          Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan 
-          Saat memberi sambutan 
-          Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan) 
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada. 

Tata Cara Berkenalan 
1.      Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas. 
  1. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan 
  2. Personal contact: 
-          Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik 
-          Melihat mata yang bersangkutan 
-          Senyum 
-          Tubuh sedikit ke depan 
Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi 
Perkenalan : 
-          Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua 
-          Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita 
-          Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun) 
Berdiri Dari Tempat Duduk: 
-          Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati 
-          Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu-tamu. 
-          Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu 
Khusus Pria : 
Harus berdiri dari tempat duduk:
-          Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita) 
-          Bila seorang wanita masuk dalam ruangan 
-          Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk 
-          Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat 
Etiket dalam Percakapan (Conversation) 
Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu yang tidak boleh dikatakan. 
Communication Field : 
  1. Facial Expression 
  2. Body Position 
  3. Good (Clear) Voice 
  4. Choise of Words 
  5. Ways of using the eyes 
Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif: 
-          Rasa percaya diri yang kuat 
-          Keluwesan dalam pergaulan 
-          Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat dalam interaksi tersebut 
-          Dapat menguasai situasi 
-          Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi 
Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan: 
-          Memotong pembicaraan orang lain 
-          Memonopoli pembicaraan atau percakapan 
-          Membual tentang diri sendiri 
-          Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan 
  • Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain 
  • Menanyakan harga barang orang lain 
  • Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi 
  • Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya.



PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Makna kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Pengertian Kepribadian (Personality)

Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.

Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan"

Seminar "Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan" Talk Show Komunikasi "Peran Literasi dalam M...