Opini Public
Pengertian Opini Publik
Menurut Cultip dan
Center (Sastropetro, 1987:41), opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap
mengenai Pengertian Opini Publik
Menurut Cultip dan
Center (Sastropetro, 1987:41), opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap
mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Sementara Albig(Sunaryo,
1984:31) memaparkan bahwa opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap
suatu persoalan atau isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru.
Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai perasaan ragu-ragu dengan
sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan
penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya.
Irish dan Proto (dalam Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat harus
dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai pendapat umum atau opini
publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa
disebut opini karena belum mengalami proses komunikasi,melainkan masih
merupakan sikap. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur
kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang telah
dinyatakan dan dengan demikian ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang
menyenangkan atau tidak baginya . Sedangkan Clyde L. King menyatakan bahwa
opini publik adalah suatu penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting dan
berarti atas dasar pertukaran fikiran yang dilakukan oleh individu-individu
dengan sadar dan rasional (Sastropoetro, 1987:53). Jadi timbulnya opini publik
adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari
sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap. Menurut Elizabeth Noelle-Neumann
dalam bukunya yang berjudul Return to the Concept of Powerful Mass Media, opini
publik adalah sikap atau perilaku yang harus diungkapkan seseorang kepada
publik jika orang tersebut tidak mengasingkan dirinya sendiri; dalam bidang
yang menimbulkan pertentangan atau perubahan, opini publik adalah sikap-sikap
yang diungkapkan seseorang tanpa membahayakan pengasingan dirinya sendiri. Dengan
kata lain, opini publik adalah suatu pemahaman pada sebagian orang dalam
komunitas yang terus menerus menaruh perhatian terhadap beberapa pengaruh atau
masalah yang sarat nilai dimana baik individu maupun pemerintah harus
menghargainya paling tidak berkompromi berupa perilaku terbuka berdasarkan
ancaman untuk dikeluarkan atau diasingkan dari masyarakat. Opini publik atau
pendapat umum diartikan sebagai apa yang dipikirkan, sebagai pendangan dan
perasaan yang sedang berkembang di kalangan masyarakat tertentu mengenai setiap
isu yang menarik perhatian rakyat (Eriyanto, 1999 : 3).
Ruang lingkup opini
public:
Berdasarkan
distribusinya opini public terbagi menjadi tiga yaitu opini public yang tunggal
(ungkapan rakyat) disebut opini yang banyak, opini public beberapa orang
(ungkapan kelompok) disebut opini yang sedikit dan opini public banyak orang
(ungkapan massa) disebut opini yang satu. Ketiganya merupakan wajah opini
public yaitu opini massa, kelompok dan opini rakyat. Dengan kata lain, opini
publik dapat menimbulkan kontroversi, antara pemerintah dan masyarakat sendiri.
Namun, tidak jarang juga opini publik justru diarahkan untuk menguatkan
kekuatan para elit politik. Dari hal itulah, opini publik juga tidak sepenuhnya
mencerminkan kehendak rakyat; sesuai dengan hati nurani masing-masing individu.
Arti opini publik yang pramodern dewasa ini mempunyai arti penting dalam dua
hal (Bernad Hennessy, 1990). Pertama, opini publik sebagai tekanan dari teman
sejawat tetap merupakan hambatan bagi keterlibatan warga negara secara penuh.
Minimnya sikap toleransi terhadap pandangan minoritas pun terjadi di banyak
negara. Kedua, pemerintah mempunyai sumber yang luas untuk menciptakan,
memperkuat, dan mengarahkan tekanan untuk menyesuaikan diri. Oleh karena itu,
para elit politik tidak akan tanggung-tanggung melakukan manipulasi informasi
dan kebohongan yang blak-blakan bila “kepentingan vital” mereka dirasakan
terancam. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya segelintir orang saja yang tidak
takut terisolasi jarena mereka mampu mengatakan hal yang bertentangan dengan
kebijakan elit politik dan mampu membongkar kebobrokan sistem yang ada.
Karakteristik Opini
Publik
Karakteristik utama
opini pribadi yaitu opini mempunyai isu [opini adalah tentang sesuatu], arah
[percaya-tidak percaya, mendukung-menentang], dan intensitas [kuat, sedang atau
lemah]. Opini public juga mempunyai ciri-ciri tertentu. Pertama, terdapat juga
isu, arah, dan intensitas mengenai opini public. Ciri-ciri ini menyangkut opini
public tentang tokoh politik, partai, peristiwa dan segala jenis isu politik.
Kedua, kontroversi menandai opini publik; artinya sesuatu yang tidak disepakati
seluruh rakyat. Ketiga, opini public mempunyai volume berdasarkan kenyataan
bahwa kontroversi itu menyentuh semua orang yang merasakan konsekuensi langsung
dan tak langsung daripadanya meskipun mereka bukan pihak pada pertikaian yang
semula. Keempat, opini public itu relative tetap. Penyebaran mayoritas dan
minoritas sering berubah seperti pandangan individual, tetapi opini public tetap
bertahan. Dan yang kelima, opini public mempunyai tampilan yang pluralitas.
Tiga wajah opini publik
:
1.
Wajah Opini Massa
Pengungkapan yang
sebagian besar tidak terorganisasi yang disebut sebagai public, komunitas,
opini latar belakang, consensus, atau suasana public. Opini massa berasal dari
perseorangan yang mencapai pilihan personal dan konsidensi pilihan ini melalui
selektivitas konvergen, suatu alat mencapai ketertiban social yang telah di
kemukakan penting dalam menghasilkan pimpinan simbolik , persuasi massa, dan
komunikasi massa.
2.
Wajah Opini Kelompok
Setiap kelompok
merupakan public tersendiri yang dipengaruhi oleh kosekuensi pertikaian
tertentu dengan berbagai cara. Wajah opini public ini muncul baik melalui alat
control social yang terorganisasi (seperti propaganda) maupun melalui member
dan menerima dari kelompok yang melakukan negosiasi dengan satu sama lain.
3.
Wajah Opini Rakyat
Yaitu jumlah opini
perseorangan seperti yang diukur oleh polling dan survei politik, kecenderungan
ukuran yang lain , pilihan membeli pada konsumen pemberian suara pada pemilihan
umum, dan sebagainya.
Opini public diturunkan
dari proses control social, konvergensi seleksi diri, dan negosiasi serta
merupakan gabungan dari kesalinglingkupan propaganda, periklanan, dan retorik
media organisasi, massa dan personal.
Dua hal yang menyangkut
ciri pluralitas opini publik :
Pertama, opini public
tidak identik dengan yang mana pun dari ketiga wajah ini; opini public adalah
pengungkapan kolektif dari kepercayaan, nilai, dan pengharapan personal yang
tampil melalui saling pengaruh dari ketiga manifestasi. Jika kita
memperhitungkan opini public sepenuhnya, kita harus memperhatikan tidak hanya
objek, tetapi juga kesalinglingkupan opini massa, pandanagn berbagai kelompok
dan opini rakyat.
Kedua, ketiga wajah
opini public itu bisa tidak konsisten terhadap satu sama lain; atinya, opini
massa oleh para pemimpin dilambangkan sebagai public, posisi kelompok
terorganisasi, dan opini rakyat yang diukur bisa saling berkontradiksi.
- Elemen-elemen
Opini Publik
- Lima
elemen opini publik:
- Isu
Masyarakat yang memiliki keterkaitan dan kepentingan
- Kompleksitas
preferensi
- Ekspresi
Sejumlah orang membahasnya
Dua dimensi untuk
melihat opini publik:
Preferensi: mendukung
atau menolak
Intensitas: sudah
mengukur seberapa jauh preferensi tersebut.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi opini public
1. Sosialisasi politik, beserta
agen-agennya
2. Budaya politik
3. Ideologi negara dan agama
4. Struktur ekonomi dan strata
social
5. Struktur negara
6. Kekuatan Opini Publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar