Sabtu, 16 Maret 2019

Opini Public


Opini Public



Pengertian Opini Publik
Menurut Cultip dan Center (Sastropetro, 1987:41), opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap mengenai Pengertian Opini Publik
Menurut Cultip dan Center (Sastropetro, 1987:41), opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Sementara Albig(Sunaryo, 1984:31) memaparkan bahwa opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai perasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya. Irish dan Proto (dalam Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai pendapat umum atau opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses komunikasi,melainkan masih merupakan sikap. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang telah dinyatakan dan dengan demikian ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya . Sedangkan Clyde L. King menyatakan bahwa opini publik adalah suatu penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran fikiran yang dilakukan oleh individu-individu dengan sadar dan rasional (Sastropoetro, 1987:53). Jadi timbulnya opini publik adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap. Menurut Elizabeth Noelle-Neumann dalam bukunya yang berjudul Return to the Concept of Powerful Mass Media, opini publik adalah sikap atau perilaku yang harus diungkapkan seseorang kepada publik jika orang tersebut tidak mengasingkan dirinya sendiri; dalam bidang yang menimbulkan pertentangan atau perubahan, opini publik adalah sikap-sikap yang diungkapkan seseorang tanpa membahayakan pengasingan dirinya sendiri. Dengan kata lain, opini publik adalah suatu pemahaman pada sebagian orang dalam komunitas yang terus menerus menaruh perhatian terhadap beberapa pengaruh atau masalah yang sarat nilai dimana baik individu maupun pemerintah harus menghargainya paling tidak berkompromi berupa perilaku terbuka berdasarkan ancaman untuk dikeluarkan atau diasingkan dari masyarakat. Opini publik atau pendapat umum diartikan sebagai apa yang dipikirkan, sebagai pendangan dan perasaan yang sedang berkembang di kalangan masyarakat tertentu mengenai setiap isu yang menarik perhatian rakyat (Eriyanto, 1999 : 3).



Ruang lingkup opini public:
Berdasarkan distribusinya opini public terbagi menjadi tiga yaitu opini public yang tunggal (ungkapan rakyat) disebut opini yang banyak, opini public beberapa orang (ungkapan kelompok) disebut opini yang sedikit dan opini public banyak orang (ungkapan massa) disebut opini yang satu. Ketiganya merupakan wajah opini public yaitu opini massa, kelompok dan opini rakyat. Dengan kata lain, opini publik dapat menimbulkan kontroversi, antara pemerintah dan masyarakat sendiri. Namun, tidak jarang juga opini publik justru diarahkan untuk menguatkan kekuatan para elit politik. Dari hal itulah, opini publik juga tidak sepenuhnya mencerminkan kehendak rakyat; sesuai dengan hati nurani masing-masing individu. Arti opini publik yang pramodern dewasa ini mempunyai arti penting dalam dua hal (Bernad Hennessy, 1990). Pertama, opini publik sebagai tekanan dari teman sejawat tetap merupakan hambatan bagi keterlibatan warga negara secara penuh. Minimnya sikap toleransi terhadap pandangan minoritas pun terjadi di banyak negara. Kedua, pemerintah mempunyai sumber yang luas untuk menciptakan, memperkuat, dan mengarahkan tekanan untuk menyesuaikan diri. Oleh karena itu, para elit politik tidak akan tanggung-tanggung melakukan manipulasi informasi dan kebohongan yang blak-blakan bila “kepentingan vital” mereka dirasakan terancam. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya segelintir orang saja yang tidak takut terisolasi jarena mereka mampu mengatakan hal yang bertentangan dengan kebijakan elit politik dan mampu membongkar kebobrokan sistem yang ada.

Karakteristik Opini Publik
Karakteristik utama opini pribadi yaitu opini mempunyai isu [opini adalah tentang sesuatu], arah [percaya-tidak percaya, mendukung-menentang], dan intensitas [kuat, sedang atau lemah]. Opini public juga mempunyai ciri-ciri tertentu. Pertama, terdapat juga isu, arah, dan intensitas mengenai opini public. Ciri-ciri ini menyangkut opini public tentang tokoh politik, partai, peristiwa dan segala jenis isu politik. Kedua, kontroversi menandai opini publik; artinya sesuatu yang tidak disepakati seluruh rakyat. Ketiga, opini public mempunyai volume berdasarkan kenyataan bahwa kontroversi itu menyentuh semua orang yang merasakan konsekuensi langsung dan tak langsung daripadanya meskipun mereka bukan pihak pada pertikaian yang semula. Keempat, opini public itu relative tetap. Penyebaran mayoritas dan minoritas sering berubah seperti pandangan individual, tetapi opini public tetap bertahan. Dan yang kelima, opini public mempunyai tampilan yang pluralitas.

Tiga wajah opini publik :
1.      Wajah Opini Massa
Pengungkapan yang sebagian besar tidak terorganisasi yang disebut sebagai public, komunitas, opini latar belakang, consensus, atau suasana public. Opini massa berasal dari perseorangan yang mencapai pilihan personal dan konsidensi pilihan ini melalui selektivitas konvergen, suatu alat mencapai ketertiban social yang telah di kemukakan penting dalam menghasilkan pimpinan simbolik , persuasi massa, dan komunikasi massa.
2.      Wajah Opini Kelompok
Setiap kelompok merupakan public tersendiri yang dipengaruhi oleh kosekuensi pertikaian tertentu dengan berbagai cara. Wajah opini public ini muncul baik melalui alat control social yang terorganisasi (seperti propaganda) maupun melalui member dan menerima dari kelompok yang melakukan negosiasi dengan satu sama lain.
3.      Wajah Opini Rakyat
Yaitu jumlah opini perseorangan seperti yang diukur oleh polling dan survei politik, kecenderungan ukuran yang lain , pilihan membeli pada konsumen pemberian suara pada pemilihan umum, dan sebagainya.
Opini public diturunkan dari proses control social, konvergensi seleksi diri, dan negosiasi serta merupakan gabungan dari kesalinglingkupan propaganda, periklanan, dan retorik media organisasi, massa dan personal.
Dua hal yang menyangkut ciri pluralitas opini publik :
Pertama, opini public tidak identik dengan yang mana pun dari ketiga wajah ini; opini public adalah pengungkapan kolektif dari kepercayaan, nilai, dan pengharapan personal yang tampil melalui saling pengaruh dari ketiga manifestasi. Jika kita memperhitungkan opini public sepenuhnya, kita harus memperhatikan tidak hanya objek, tetapi juga kesalinglingkupan opini massa, pandanagn berbagai kelompok dan opini rakyat.
Kedua, ketiga wajah opini public itu bisa tidak konsisten terhadap satu sama lain; atinya, opini massa oleh para pemimpin dilambangkan sebagai public, posisi kelompok terorganisasi, dan opini rakyat yang diukur bisa saling berkontradiksi.
-          Elemen-elemen Opini Publik
-          Lima elemen opini publik:
-          Isu Masyarakat yang memiliki keterkaitan dan kepentingan
-          Kompleksitas preferensi
-          Ekspresi Sejumlah orang membahasnya
Dua dimensi untuk melihat opini publik:
Preferensi: mendukung atau menolak
Intensitas: sudah mengukur seberapa jauh preferensi tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi opini public
1.      Sosialisasi politik, beserta agen-agennya
2.      Budaya politik
3.      Ideologi negara dan agama
4.      Struktur ekonomi dan strata social
5.      Struktur negara
6.      Kekuatan Opini Publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan"

Seminar "Peran Literasi dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Selatan" Talk Show Komunikasi "Peran Literasi dalam M...